Rabu, 14 Agustus 2013

Kasih Ibu Sungguh Tak Terukur





Kasih sayang seorang Ibu memang tidak akan pernah pudar oleh waktu dan tak kan lekang oleh jaman. Walau pun usia anaknya sudah tidak muda lagi, seorang Ibu tetap menyayangi anak-anaknya sebagaimana beliau menyayanginya sewaktu kecil.

Ini pula yang terjadi pada saya beberapa hari kemarin. Usia saya sudah tidak muda lagi (saya sudah 1 tahun menikah dan sekarang lagi menanti anak pertama lahir), namun kasih sayang Ibu tidak sedikitpun berkurang. Selepas Idul fitri kemarin, Ibu berangkat ke kampung untuk bersilaturahim ke Nenek dan keluarga besar Ibu dan Ayah. Keluarga kami tinggal di Bandung, namun sebagian besar keluarga Ibu dan Ayah berada di kampung cisewu, garut. Jadi setiap kali idul fitri, rutinitas mudik keluarga kami adalah ke cisewu. 
Namun, idul fitri kali ini saya tidak bisa ikut bersilaturahim ke kampung dikarenakan istri saya sedang dalam posisi menanti detik-detik kelahiran anak pertama kami. Akhirnya berangkatlah Ibu dan Ayah ke kampung berdua, mereka disana sekitar 3 hari 2 malam.
Yang membuat saya terharu adalah, saat kemarin saya bertemu Ibu sepulang dari kampung saya bertanya tentang keadaan dan juga kabar keluarga besar dan Nenek disana. Panjang lebar Ibu bercerita  tentang Nenek dan keluarga besar disana, sampai akhirnya Ibu bercerita saat beliau memberikan sedikit uang pada Nenek. Dan ini lah yang membuat saya terharu betapa Kasih Ibu Sungguh Tak Terukur, beliau memberikan uang ke Nenek dengan mengatasnamakan anak-anaknya. Padahal saya tidak menitipkan uang sepeserpun ke Ibu untuk dikasihkan ke Nenek (waktu Ibu berangkat, saya lagi tidak dirumah jadi tidak sempat menitipkan uang). 
Saat saya berkata pada Ibu "kenapa Ibu bilang kalau sejumlah uang yang Ibu berikan ke Nenek seagiannya adalah titipan saya?, saya kan gak nitip uang sama Ibu"
Jawaban Ibu inilah yang membuat saya sangat terharu, "Supaya Nenek mendoakan kamu, walau pun Ibu tahu Nenek pasti mendo'a kan kita semua tanpa diminta, tapi Ibu tahu kalau memberikan sedikit kebahagian ke Nenek maka Nenek akan lebih lagi mendo'a kan Ibu dan kamu".
Allahuakbar, subhanallah ..
Betapa tergetar hati saya saat mendengar jawaban Ibu, walau pun saya sudah dewasa tapi Ibu tetap berusaha berkorban untuk anaknya demi membahagiakan saya dengan mendapatkan ucapan Do'a dari Nenek.

Ini menjadi sebuah penekanan pada diri saya, bahwa Kasih Ibu Sungguh Tak Terukur. Walau pun saya sudah dewasa tapi beliau masih mengusahakan semua "kebutuhan" saya tercukupi. Ya mungkin Ibu tahu kebutuhan sehari-hari saya sudah bisa saya penuhi sendiri, maka dari itu beliau berusaha menyempurnakannya dengan doa nya dan juga doa dari Nenek.
Terlihat sederhana, tapi bagi saya itu sungguh sangat istimewa. Bukan dari nominal uang yang diatasnamakannya ke saya, tapi dari niat dan tujuannya itu yang membuatnya menjadi sangat istimewa di mata saya.
Selama ini saya banyak sekali melupakan atau bahkan tidak memperhatikan kebutuhan-kebutuhan Ibu, tapi justru Ibu sangat mengetahui dan memperjuangkan apa yang saya butuhkan.

Terimakasih Ibu atas segala perhatian dan kasih sayangmu yang tak kan mungkin bisa saya balas. Maafkan saya karena selama ini masih belum bisa memberikan kebahagian dan kebanggan yang penuh untuk Ibu. 

" Ya Allah, berikanlah hamba kemampuan serta kesempatan untuk membahagiakan Ibu dan Ayah ku. Hamba ingin memberikan mereka kebanggan serta kebahagian di sisa usia mereka, walau pun hamba tahu mereka sudah "bangga" serta "bahagia" memiliki hamba sebagai anaknya "


1 komentar:

Kornelius Ginting mengatakan...

yah itulah ibu... selalu siap berkorban... baik ketika diminta ataupun tidak..

Posting Komentar

 

AKAR INSPIRASI Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger